09 Desember 2013

Menggunakan Aplikasi Hp dalam Bersepeda

Kegiatan berolahraga sekarang jauh lebih “memanjakan” dibanding waktu-waktu lampau. Dulu, paling banter pakai “stopwatch”, jam tangan atau alat penghitung untuk mencatat kegiatan berolahraga. Misalnya sit up, lari, berenang, dan bersepada. Sekarang, dengan handphone saja, hampir semua data olahraga bisa ditekahui dengan cepat dan akurat. Bukan hanya itu, di balik hp itu juga terlibat teknologi canggih. Selain internet, juga satelit di luar angkasa sana.
Dua bulan terakhir, khususnya dalam latihan atau persiapan ekspedisi, saya menggunakan aplikasi untuk merekam jarak, rute, kecepatan, ketinggian dan rata-ratanya dengan Runtastic Road Bike (ada juga versi Mountain Bike). Tulisan ini juga melengkapi tulisan sebelumnya yang ditulis oleh saudara Joko Suryono 4 April 2011 lalu, “Keren …. Aplikasi HP untuk Gowes”.
Aplikasi tersebut lumayan. Sebab bukan hanya memberi informasi tapi juga menyimpang – menghimpun segala data tersebut menjadi sebuah database. Tidak hanya di hp tapi juga di internet. Dengan kata lain, meski hp hilang, data tetap ada di akun kita. Dan, untuk batas-batas tertentu, orang lain bisa mengakses atau mengetahui apa yang telah kita lakukan. Tinggal dikasih/dikirim link-nya (bisa lewat email, Facebook dan Twitter). Seperti pergi bersepeda jam berapa, berapa lama, kemana saja, dan lain-lain.
Saya tak akan membahas secara rinci cara penggunaan aplikasi Runtastic, teman-teman bisa mencobanya sendiri. Tinggal instal, daftar dan gunakan. Demikian halnya dengan aplikasi yang juga jamak digunakan, Endomondo.
Runtastic memang (tampak) lebih lengkap dan bisa tersimpan di server (bisa dibuka di internet www.runtastic.com), tapi cara penggunaannya butuh beberapa tahapan. Juga agak lama loadingnya dibanding Endomondo.
Endomondo juga lebih praktis. Begitu praktisnya, saat awal-awal menggunakan, pikirnya Endomondo itu tak bisa tersimpan di server (tak ada akun untuk melihat-mengirim database kegiatan kita). Soalnya, tidak seperti di Runtastic, tak ada permintaan untuk mengirim hasil kegiatan kita via email (bisa dapat link). Tapi saat saya coba buka www.endomondo.com dan login with Facebook, data kegiatan saya ada semua. Namun dari segi tampilan, Runtastic lebih menarik.
Runtastic juga ada fitur-fitur “suasana hati” dan kondisi jalan serta cuaca untuk melengkapi rekaman kegiatan bersepeda. Sejauh pengalaman menggunakan Endomondo, tidak ada fitur demikian. Tapi, suara asisten di Endomondo lebih sering dibanding Runtastic. Runtastic itu hanya menginformasikan saat menempuh 1km dan 2km. Setelah itu tidak ada lagi, kecuali diupgrade.
Kedua aplikasi di atas bisa digunakan di iPhone dan perangkat lain yang menggunakan sistem operasi Android. Asal, ada GPS-nya. Tapi perlu diketahui, GPS yang ada di hp tentu tak seakurat dengan sensor yang ada di GPS betulan. Itulah sebab, dalam kegiatan Ekspedisi Bumi Mandar, saya tak begitu mengandalkan aplikasi yang ada di hp (saya menggunakan iPhone 4). Malah di dari Kota Mamuju ke Suremana (300an km) saya sama sekali tak menggunakannya.
Memang sih aplikasi bisa meng-otomatiskan banyak hal secara mudah dan cepat ke internet, tapi ada pertimbangan lain ketika di rute jarak jauh tak menggunakannya, tapi lebih mengandalkan GPS betulan, yakni Garmin 60CSx. Alasannya adalah jika menjalakan aplikasi itu di hp, jelas menguras energi hp. Tak apa-apa kalau latihan saja, yang rutenya muter-muter, tapi kalau jalan jauh, energi di hp tetap saya jaga sebab lebih mengutamakan untuk komunikasi. Bila menjalankan aplikasi sejak pagi, siang hp sudah mulai lowbet. Artinya apa, jangan sampai hp lowbet padahal baru setengah perjalanan. Memang sih bisa menggunakan powerbank saat perjalan, tapi agak repot sebab harus keluar-masukkan tas saat ada telepon, saat mau gunakan hp memotret.
Bukan itu saja, saya belum yakin betul sampai sejauh mana keakuratannya. Mudah-mudahan ke depan saya bisa melakukan kalibrasi, jadi bisa tahu tingkat penyimpangannya.
Jika perjalanan penting dan jauh, tak ada sinyal seluler (walau pada dasarnya GPS di hp tetap berfungsi walau tak ada sinyal seluler), mengandalkan atau menjadikan GPS asli sebagai alat utama adalah pilihan masuk akal. Selain jauh lebih akurat, juga tahan lama. GPS yang saya gunakan bisa tahan 18 jam. Itu sudah lebih dari sehari (pagi – sore). Kalau hp, mungkin sudah off.
Agar hasil GPS bisa dibaca dengan segala macam datanya, harus lewat komputer. Dengan menggunakan Garmin BaseCamp (dan software bawaan saat membeli GPS), track dan data perjalanan kita bisa dengan mudah dihitung.
GPS Garmin 60CSx adalah GPS mobile umum, yang khusus bersepeda ada tersendiri. Yaitu Garmin seri Edge. Saya belum memiliki alat tersebut, jadi belum bisa membahas banyak. Yang jelas, desain dan fitur-fiturnya di dalam didesain untuk kegiatan bersepeda. Juga bisa diaplod data-datanya ke komputer.
Kesimpulannya, kegiatan olahraga saat ini idealnya terekam atau terukur walau kita ini kebanyakan adalah pesepada amatir. Kemungkinan besar, kita-kita telah memiliki smartphone. Jangan hanya hp-nya yang smart, user-nya juga dong. Dengan kata lain, kecerdasan di hp harus kita gunakan dan maksimalkan. Salah satunya dengan penggunaan aplikasi-aplikasi, yang dua diantaranya saya kemukakan di atas. Selain memberi informasi kepada diri sendir, juga bisa memberi informasi ke teman kita. Setidaknya ada perbandingan atau mengetahui apa yang telah dilakukan teman kita.
Meski demikian, cerdas itu, ada juga batasannya. Mungkin karena kita pakai yang gratisan (sehingga ada beberapa fitur yang tidak bisa digunakan sampai kita membelinya, misalnya menjadi premium), juga keterbatasan alat itu sendiri. Dalam hal ini, hp saat ini, fitur GPS yang ada padanya belum sepeka dengan alat yang memang namanya GPS. Di sisi lain, GPS tidak secerdas hp, yakni tak bisa segera mengirim data-data kita ke internet. Oleh sebab itu, jika punya semua alatanya, baiknya digunakan semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dimohon untuk Berkomentar secara sopan , Terima Kasih Jika memberikan komentar yang sopan , jika ada gangguan / ketidaknyamanan dimohon untuk memberikan saran. Dimohon menggunakan bahasa Inggris/Indonesia/Jawa. semua orang diperbolehkan berkomentar tanpa kecuali tetapi sopan. TERIMA KASIH